Pondok Belajar Arnila, Harapan di Kampung Nelayan Seberang.
Lagi, saat giliranku memberikan kuis dan hadiah buku.
|
![]() |
Pondok belajar Arnila. |
Pendiri Pondok Belajar Arnila.
Pondok ini didirikan oleh Arnila Melina seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran dari Universitas Islam Sumatera Utara. Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan, Arnila sempat berkunjung ke kampung nelayan seberang bersama rekan-rekannya untuk membagi-bagi buku kepada anak-anak setempat. Meski sudah mengenyam pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama ternyata masih ada beberapa anak yang belum bisa membaca. Tentunya minat baca akan berkurang.
![]() |
Arnila Melina |
Kemudian Arnila menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi anak bangsa. Lalu Arnila meminta izin kepada Lurah setempat untuk boleh belajar bersama dengan anak-anak. Awalnya Arnila membawa buku dan papan tulis kecil beserta meja kecil sebagai alat pendukung untuk belajar. Belajar dilakukan di mushola.
Semakin hari, semakin banyak anak yang mau belajar. Anak-anak yang ingin belajar tidak dibatasi umur. Untuk dapat belajar secara efektif tentunya membutuhkan ruangan belajar. Lalu Arnila bermusyawarah kepada masyarakat. Tanah disana masih milik pemerintah. Jadi, jika mendirikan bangunan tentu harus izin terhadap pemerintah.
Kemudian warga yang memiliki tanah yang masih kosong menyarankan agar didirikan disana. Arnila dalam beberapa waktu menyisihkan uang untuk membangun pondok Belajar. Jadi menurut penuturan Arnila kepadaku pendirian Pondok itu memakan biaya Rp 8jt - Rp 10jt. Bekerjasama dengan warga akhirnya pondok "harapan" itu berdiri.
Kemudian warga yang memiliki tanah yang masih kosong menyarankan agar didirikan disana. Arnila dalam beberapa waktu menyisihkan uang untuk membangun pondok Belajar. Jadi menurut penuturan Arnila kepadaku pendirian Pondok itu memakan biaya Rp 8jt - Rp 10jt. Bekerjasama dengan warga akhirnya pondok "harapan" itu berdiri.
Journey
Nah, saat libur aku mengisi liburan dengan kegiatan positif. Kebetulan jadwal yang pas Arnila berkunjung ke pondoknya.
![]() |
Rasa bahagiaku menuju Kampung Nelayan Seberang. |
Dari medan, saya beserta timnya menuju lokasi. Dengan menggunakan mobil memakan waktu sekitar 45 menit melalui jalur Tol menuju pelabuhan belawan, jika melalui jalan normal sekitar 1 jam. Sampai di pelabuhan kami menyeberang lagi menggunakan kapal kecil bermesin diesel dan memakan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke bibir kampung nelayan seberang tepat di lokasi pondok belajar Arlina.
![]() |
Aku ketika berada di jembatan untuk menyeberang ke Kampung Nelayan Seberang. |
Sesampainya disana aku beserta tim Arlina disambut ramah penduduk setempat. Karena hari Minggu jadi materi belajar santai. Kami sempat ke beberapa rumah warga untuk sekedar bertamu dan sembari memanggil murid untuk belajar. Akhirnya kami sampai di Pondok Belajar Arnila.
Sobat journey, aku tertegun melihat pondok itu, disana terdapat perpustakaan mini yang diisi beberapa buku, mulai dari buku tematik, bacaan, buku aksi untuk anak. Disana juga sudah terdapat fasilitas seperti meja belajar, papan tulis dan ruangan yang terang dari cahaya yang masuk dari jendela.
![]() |
Perpustakaan mini Pondok Belajar Arnila. |
Anak-anak mulai memasuki ruangan pondok, mereka sangat ramah sekali. Mereka selalu menyapa terlebih dahulu dan menanyakan langsung nama tamu untuk mereka kenali. Seketika ruangan pondok penuhi anak-anak yang semangat belajar. Nah serunya ada juga anak batita yang dibawa oleh orangtuanya untuk melihat proses belajar yang akhirnya anaknya boleh melihat buku-buku aksi untuk anak. Mengesankan sekali. Aku sekejap takzim, dalam hati berkata " apa yang sudah aku berikan kepada negeriku?"
![]() |
Seorang Ibu menemani anaknya membaca Buku Aksi Anak. |
Pelajaran dimulai langsung oleh Arnila. Dengan santun memberikan materi tentang cita-cita. Beberapa waktu berlalu Arnila meminta tim termasuk aku untuk memberikan materi. Wah kira-kira materi apa yang akan aku sampaikan nantinya? Pikirku dalam hati.
![]() |
Arnila saat memberikan materi pelajaran. |
Secara bergantian tim Arnila sudah memberikan materi hingga akhirnya giliranku tiba. Pada kesempatan itu aku mengikuti alur dari Arnila tentang cita-cita. Aku memberikan materi tentang betapa pentingnya membaca sebagai langkah awal untuk meraih cita-cita.
![]() |
Ketika giliranku memberikan materi. |
Di ujung pelajaran, aku dan tim Arnila memberikan kuis dan menghadiahi beberapa buah buku tulis. Mereka sangat antusias. Mereka anak-anak yang membanggakan. Akhirnya, meski tidak semua yang mendapat buku, bagi mereka yang tidak mendapat buku, mereka tidak terlihat iri terhadap teman yang mendapatkan buku. Kemudian pelajaran hari itu diakhiri dengan sesi foto bersama.
Mereka anak-anak yang ceria. Kemauan mereka untuk belajar sangat kuat, senyum anak-anak kampung nelayan seberang memancarkan harapan masa depan bangsa Indonesia. Mereka tidak kalah dengan anak-anak lain di Indonesia. Terimakasih untuk Arnila Melina yang sudah menumbuhkan harapan itu.
Bagaimana sobat journey, jadi pengenkan berkunjung ke Pondok Belajar Arnila? Silahkan hubungi IG @arnilamelina. Jika sobat journey punya buku yang ingin disumbangkan untuk menambah koleksi buku di Pondok Belajar Arnila boleh ya dibawa.
Komentar
Posting Komentar