The Hidden Paradise of Tangkahan


Memasuki awal tahun baru. Dari penatnya hari-hari atas pekerjaan yang harus diselesaikan tahun lalu, tentunya sobat  journey harus meluangkan waktu untuk memanjakan diri dengan liburan yang efektif. Sudah buat list kemana sobat journey akan pergi liburan?


Nah, beberapa Minggu lalu aku menyempatkan diri untuk pergi traveling ke desa Namu Sialang. Aku penasaran tentang "The Hidden Paradise" yang berada di desa tersebut. Sebenarnya nama familiar itu ekowisata tangkahan, secara administratif lokasi "The Hidden Paradise" berada desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Perjalanan menuju ke sana bisa dilakukan "One Day One Trip".

Perjalanan Menuju Lokasi.

Sobat journey, saat ini aku berdomisili di Kota Medan. Tentunya aku memulai perjalanan dari Medan menuju "The Hidden Paradise" di pagi hari. Waktu yang dibutuhkan dari Medan ke lokasi sekitar 2-3 jam perjalanan. Oh iya moda perjalanan yang dapat sobat journey gunakan bisa dengan mobil, bus atau sepeda motor. Kali ini, aku akan mengulas perjalananku menggunakan sepeda motor.


Karena membutuhkan waktu 2-3 jam perjalanan dan traveling kali ini "One Day One Trip, aku memulai perjalanan dari pukul 08.00 pagi. Agar sampai lokasi sekitar  pukul 11.00. Aku menggunakan Honda  Beat F1 sepeda motor kesayanganku. Jadi, Sobat journey menuju lokasi dapat menggunakan google map.

Oh ya sobat journey, memasuki desa Namu Sialang akan disambut dengan tugu MONAS. Eits, bukan tugu Monas yang di Jakarta. Tugu ini mirip dibangun mirip MONAS yang maksudnya Monumen Namu Sialang.

Jadi dari lokasi tugu tersebut sobat journey belok kanan untuk menuju ekowisata tangkahan. Sekitar 1 Km sobat journey akan jumpa dengan jembatan kemudian persimpangan.

Aku kemarin sempatin foto di jembatan itu hehe.


Di persimpangan tersebut sobat journey akan dibantu dengan palang atau rambu petunjuk menuju lokasi. Belok kanan merupakan jalan normal menuju lokasi. Belok kiri merupakan jalan alternatif menuju lokasi. Jadi  sobat journey akses menuju lokasi akan sedikit memakan waktu karena jalannya yang belum diaspal. Akses jalan perkebunan kelapa sawit. So, bagi sobat journey pengendara sepeda motor seperti aku harus tetap hati-hati.


Karena ingin cepat, aku pilih jalan alternatif, belok kiri menuju ekowisata tangkahan. Awal perjalanan akan didapati banyak rumah warga, aku sempat tersesat karena jalannya "off-road" dan banyak persimpangan. Jadi sobat journey jangan khawatir, meskipun tersesat, warga disana sangat membantu untuk menunjukkan jalan menuju lokasi.

Sampai di lokasi, akan ada pembayaran retribusi uang masuk beserta parkir yang sudah ada izin dari dinas pariwisata. Menuju "The Hidden Paradise" sobat journey akan melewati jembatan goyang yang hanya dapat dilalui 10 orang sekali jalan, tapi jangan khawatir kuat kok. Disana terdapat beberapa jembatan yang sama dan pastinya untuk menggunakan itu merogoh kocek sebesar Rp. 10.000/3orang.


Setelah melewati jembatan, disana terdapat banyak penginapan keluarga, hotel seperti Mega Inn, Jungle Land, dsb. Jadi, sobat journey yang melakukan perjalanan bukan "One Day One Trip" juga bisa menginap disana. Penginapan disana bervariasi mulai dari harga Rp150.000. Disana terdapat cafe dan restoran untuk sekedar tempat bersinggah atau sekedar mempersiapkan peralatan dan perlengkapan.


Sampai pukul 11.00 aku langsung menyeberang sungai. Disana sudah banyak pelancong dan warga sekitar berdagang minuman dan makan ringan. Nah, mengisi perut yang keroncongan aku sempatin makan pop mie di sungai. Sembari menunggu gaet  menuju lokasi air terjun.




Usai makan, aku gak tahan lihat orang-orang mandi di sungai yang sangat bersih. Langsung deh aku mandi dulu. Di sana tidak begitu dalam dan aliran sungai yang normal. Namun sobat journey jika mandi di sungai disarankan pandai berenang yaa.


Ternyata di sungai tersebut terdapat sumber air panas. Jadi letaknya berada di bibir sungai. Untuk pergi ke sana dapat dilintasi dengan berenang juga bisa diantar menyeberang dengan  ban dalam besar sebagai pelampung yang dipandu oleh anak-anak warga setempat yang mahir berenang juga dikenakan tarif ya sekedar uang jajan.

Di pinggiran sungai juga terdapat area pemandian gajah. Kalo sobat journey ingin jalan-jalan menggunakan gajah atau untuk sekedar memandikan gajah dikenakan tarif juga oleh pawang gajah.

Menuju lokasi air terjun harus sesuai arahan gaet. Perjalanan menuju air terjun membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Menggunakan gaet juga dikenakan tarif perjalanan yang bervariasi. Aku kemarin dikenakan biaya per gaet Rp 150.000 pada perjalanan menuju air terjun dan chubbing. Disana juga bisa melakukan olahraga Arum jeram.


Sampai di lokasi air terjun. Air terjun yang lebar dan bersih dapat sambil foto-foto di area tersebut. Tapi tetap hati-hati pada batuan yang licin.

Setelah menikmati "The Hidden Paradise" seharian rasanya sangat kurang sobat journey. Namun apa daya perjalanan kali ini yang aku lakukan "One Day One Trip". Oh ya, sobat journey juga bisa beli oleh-oleh untuk dibawa pulang, seperti baju, gelang, tas dsb.


Aku meninggalkan lokasi sekitar pukul 14.00 kembali menuju Kota Medan. Untuk menghemat biaya. Sobat journey yang kelaparan selama diperjalanan bisa singgah di rumah makan nasi Padang. Tau sendirilah ya, betapa terjangkaunya harga2 dirumah makan nasi Padang.

Jadi gimana sobat journey, "The Hidden Paradise" dapat sebagai recommended untuk trip liburankan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer